Oleh : Maulana Syafrudin (2017015216)
Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa
ABSTRAK
Tulisan ini merupakan
hasil dari pengamatan dan wawancara yang mengungkap prosesi, uborampe, dan
nilai budaya dalam konteks budaya besik kubur di Desa Kulwaru Kecamatan Wates,
Kabupaten kulonprogo. Lokasi pengamatan dan wawancara di Desa Kulwaru Kecamatan
Wates, Kabupaten kulonprogo.kegiatan yang dilakukan dalam budaya besik kubur
ini yaitu melepas alaskaki sebelum masuk ke makam, membersihkan makam yang
kotor, melakukan prosesi doa untuk nendoakan keluarga yang telah meninggal dan
prosesi tabur bunga di atas makam keluarga Hasil dari kegiatan pengamatan dan
wawancara ini menunjukan : (1) prosesi yang dilakukan pada kebudayaan besik
kubur Desa Kulwaru Kecamatan Wates, Kabupaten kulonprogo yang setiap tahun
dilakukan sebelum bulan ramadan berlangsung (2) Makna simbolik dari uborampe
yang di gunakan dalam upacara besik kubur yaitu bunga tujuh rupa, (3) Nilai
budaya yang dapat dipetik dari upacara besik kubur baik dari segi nilai sosial,
kerohanian dan pendidikan
Kata kunci : Melepas alas kaki, berdoa, Mebersihkan makam atau kuburan, dan tabur bunga
Pendahuluan
Kebudayaan merupakan adat atau
kebiasaan masyarakat yang dilakukan untuk menunjukan derajat dan martabat
seseorang kebudayaan juga dapat menunjukan ciri dari suatu masyarakat yang
melakukan budaya tersebut, di dalam budaya terdapat norma dan nilai nilai yang
perlu perlu di pahami den di lestarikan oleh masyarakat sekitar.
Yogyakarta merupakan kota yang di dalamnya memiliki
banyak kebudayaan yang perlu di kembangkan dan dilestarikan dari kesenian
hingga upacara adatkeduanya merupakan unsur yang mendukung untuk warga
yogyakarta untuk menciptakan kerukunan dan toleransi terhadap setiap
masyarakatnya, akan tetapiupacara adat miliki daya tarik yang luarbiasa karena
mampu merangkum berbagai aspek seni dan strata sosial, salah satu budaya yang
masih di pertahankan oleh masyarakat yogyakarta kususnya masyarakat di Desa
Kulwaru Kecamatan Wates, Kabupaten kulonprogo adalah budaya besik kubur
menjelang bulan ramadan.
Disebut dengan budaya besik kubur karena kegiatan budaya
ini dilakukan dengan meberishkan makam saudara yang sudah meniggal dari namanya
sendiri yaitu besik yang artinya bersih dan kubur yang artinya makam atau
tempat menguburkan jenazah kegiatan yang dilakukan dalam yaitu datang kemakam
atau kuburan melepas alas kaki lalu membersihkan kuburan yanhg kotor karena 1
tahun tidak di besihkan ritual berdoa dan menaburkan bunga atau di dalam bahasa
jawa disebut dengan kembang
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengenalkan
buaya daerah yaitu besik kubur kepada masyarakat agar dapat di lestarikan dan
akan terus turun temurun ke generasi muda sebagai aset bangsa, metode yang di
gunaakan dalam kegiatan pembuatan arikel ini yaitu terlibat langsung dalam
kegitan budaya besik kubur tersebut, hasil yang di dapat yaitu terdapat 4
prosesi budaya yang dilakukan yaitu melepas alas kaki sebelum masuk makam,
melaku pemberishan makam keluarga yang telah meninggal melakukan doa untuk
keluarga yang telah meniggal serta melakukan tabur bunga di atas makam
pembahasan
kegiatan
pengamatan ini dilakukan di makam yang ada di sekitar dusun serangrejo desa
kulwaru kecamatan wates kabupaten kulon progo, dimana kegiatan pengamatan ini
dilakukan dengan ikutserta dalam kegiatan besik kubur tersebut dengan rician
kegiatan yaitu megikuti prosesi yang teriri dari : melepas alas kaki, melakukan
bersih makam, melakukan prosesi berdoa serta menaburkan bunga ke makam keluarga
yang sudah meningal,
1. Sejarah
besik kubur
Adanya
keprihatinan masyarakat terhadap makam makam yang kotor dan tidak terawat yang
menjadikan masyarakat mengembangkan atau melakukan kebiasaan membersihkan makam
tersebut yang sampai sekarang dijaga dan di lestarikan oleh warga masyarakat di
Desa kulwaru, kecamatan Wates kabupaten Kulonprogo
Budaya besik kubur ini merupakan
kebiasaan yang dilakukan masyarakat di kulon progo tepatnya di dusun serangrejo
kulwaru wates. kegiatan dari besik kubur ini yaitu membersihkan makam keluarga
yang sudah meninggal, tidak hanya membersihkan makam semua anggota keluarga
yang masih hidup datang ke makam, mendoakan keluarga yang sudah meninggal dan
menaburkan bunga ke makam keluarganya tersebut. Kegiatan besik kubur ini
dilakukan sebelum dan sesudah bulan ramadhan berlangsung dimana setiap anggota
keluarga datang ke semua makam yang di
gunakan untuk menguburkan keluarganya, besik kubur ini berfungsi untuk
membersihkan makam dan mendoakan keluarga yang sudah meninggal.
Kebiasaan besik kubur ini terkadang dilakukan bersama dengan warga
masyarakat sekitar untuk membersihkan makam yang kotor dengan banyak rumput dan
juga daun daun yang jatuh karena lama tidak di kunjungi oleh keluarga yang
masih hidup, selain prosesi-prosesi di atas ada juga prosesi melepas alas kaki,
seperti akan masuk masjid ini dilakukan untuk menghormati orang-orang yang
telah meninggal yang ada di makam tersebut alas kaki tersebut di lepas di depan
makam sebelum orang yang akan melakukan besik kubur tersebut masuk di makam.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengenalkan buaya daerah yaitu
besik kubur kepada masyarakat agar dapat di lestarikan dan akan terus turun
temurun ke generasi muda sebagai aset bangsa, metode yang di gunaakan dalam
kegiatan pembuatan arikel ini yaitu terlibat langsung dalam kegitan budaya
besik kubur tersebut, hasil yang di dapat yaitu terdapat 4 prosesi budaya yang
dilakukan yaitu melepas alas kaki sebelum masuk makam, melaku pemberishan makam
keluarga yang telah meninggal melakukan doa untuk keluarga yang telah meniggal
serta melakukan tabur bunga di atas makam
2. Prosesi
upacara besik kubur di desa kulwaru
a. Melepas
alas kaki sebelum masuk ke makam
Melepas
alaskaki ini merupakan kegiatan yang memiliki filosofi bahwa kita juga perlu
menghormati orang-orang yang sudah meniggal dimana orang meninggal roh-rohnya
masih ada dan perlu dihormati dan dihargai
b. Membersihkan
makam
Prosesi
membersihkan makam ini difungsikan untuk membuat makam menjadi bersih dan usaha
untuk memberikan penghormatan kepada keluarga yang sudah meninggal supaya
mereka tenang di dan juga menandakan bahwa keluarga masih peduli dan berusaha
menghormati leluhurnya yang sudah meninggal
c. Berdoa
untuk roh leluhur
Kegiatan ini dilakukan dengan duduk di
depan nisan atau kalau di ibaratkan manusia yang masih hidup adalah duduk di
atas keplanya sembari mendoakan leluhur yang sudah meninggal dengan membaca
surat suratan pendek atau sesuai dengankepercayaan yang di anut seseorang yang
mengikuti budaya ini.
d. Upacara
tabur bunga
Pada
upccara ini keluarga yang masih hidup melakukan tabur bunga di makam
makam
keluarga yang telah meninggal filosofi dari kegiatan tabur bunga tersebut yaitu
supaya roh nenek moyang yang sudah meninggal dapat harum sampai di sis tuhanya
e. Mencuci
kaki setelah melakukan kegiatan besik kubur
Melakukan
cuci kaki setelah melakukan kegiatan besik kubur tersebut memiliki filosofi
bahwa setelah kita melakukan interaksi dengan orang yang sudah meninggal kita
harus membersihkan diri kita dengan mencuci kaki dimana seseorang yang masih
hidup mengiklaskan mereka yang sudah meninggal untuk pergi meenghadap tuhan
karena setiap yang hidup pasti akan mati dan akan menemui tuhanya
3.
Nilai
Yang Ada Dalam Budaya Besik Kubur
a.
Nilai
Ekonomi
Nilai
ekonomi yang ada di budaya besik kubur ini adalah banyak penjual bunga 7 rupa
yang daganganya dibeli oleh masyarakat desa yang dapat memberikan penghasilan
untuk mereka
b.
Nilai
sosial
Nilai
sosial yang ada dalam kegiatan besik kubur ini adalah masyarakat yang melakukan
budaya besik kubur ini akan dapat saling bertemu di makam makam yang mereka
kunjungi dapat menyapa, berjabat tangan dan menyapa sehingga terjalin
kekerabatan di antara masyarakat.
Penutup
Simpulan
Upacara
adat besik kubur merupakan prosesi tahunan yang dilakukan sebelum bulan ramadan
datang ini difungsikan untuk mengantarkan doa kepada leluhur yang sudah
meninggal agar arwah leluhur yang sudah meninggal dapat diterima dan tenang di
sisi tuhan
Prosesi
yang dilakukan pada upacara adat besik kubur yaitu : (1) melepas alas kaki
sebelum masuk ke makam leluhur, (2) membersihkan makam yang kotor setelah
selama 1 tahun tidak di jenguk keluarganya, (3) memanjatkan doa untuk keluarga
atau leluhur yang sudah meninggal agar arwahnya tenang di sisi tuhan (4)
prosesi tabur bunga di atas makam leluhur (5) mencuci kaki agar membersihkan
diri yang masih hidup sudah merelakan leluhurnya meninggal
Uborampe
yang digunakan dalam kegiatan budaya besik kubur ini yaitu hanya membawa bunga
tuju rupa yang menandakan bahwa keluarga yang masih hidup memberikan doa dan
juga wewangian agar leluhur yang sudah meninggal dapat tenang di sisi tuhan
Saran
Kebudayaan
yang ada di daerah perlu di lestariakan dan di jalani agar dapat terus
terlaksana sampai generasi muda mendatang. Perlu juga adanya dukungan atau
lebel terhadap budaya yang ada agar tidak hilang termakan oleh zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar