Sabtu, 25 Mei 2019

BUDAYA “BESIK KUBUR” SEBELUM RAMADAN DI DESA KULWARU WATES KULONPROGO



Oleh : Maulana Syafrudin  (2017015216)
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
ABSTRAK
Tulisan ini merupakan hasil dari pengamatan dan wawancara yang mengungkap prosesi, uborampe, dan nilai budaya dalam konteks budaya besik kubur di Desa Kulwaru Kecamatan Wates, Kabupaten kulonprogo. Lokasi pengamatan dan wawancara di Desa Kulwaru Kecamatan Wates, Kabupaten kulonprogo.kegiatan yang dilakukan dalam budaya besik kubur ini yaitu melepas alaskaki sebelum masuk ke makam, membersihkan makam yang kotor, melakukan prosesi doa untuk nendoakan keluarga yang telah meninggal dan prosesi tabur bunga di atas makam keluarga Hasil dari kegiatan pengamatan dan wawancara ini menunjukan : (1) prosesi yang dilakukan pada kebudayaan besik kubur Desa Kulwaru Kecamatan Wates, Kabupaten kulonprogo yang setiap tahun dilakukan sebelum bulan ramadan berlangsung (2) Makna simbolik dari uborampe yang di gunakan dalam upacara besik kubur yaitu bunga tujuh rupa, (3) Nilai budaya yang dapat dipetik dari upacara besik kubur baik dari segi nilai sosial, kerohanian dan pendidikan      
Kata kunci : Melepas alas kaki, berdoa,  Mebersihkan makam atau kuburan, dan tabur bunga
Pendahuluan
            Kebudayaan merupakan adat atau kebiasaan masyarakat yang dilakukan untuk menunjukan derajat dan martabat seseorang kebudayaan juga dapat menunjukan ciri dari suatu masyarakat yang melakukan budaya tersebut, di dalam budaya terdapat norma dan nilai nilai yang perlu perlu di pahami den di lestarikan oleh masyarakat sekitar.
            Yogyakarta merupakan kota yang di dalamnya memiliki banyak kebudayaan yang perlu di kembangkan dan dilestarikan dari kesenian hingga upacara adatkeduanya merupakan unsur yang mendukung untuk warga yogyakarta untuk menciptakan kerukunan dan toleransi terhadap setiap masyarakatnya, akan tetapiupacara adat miliki daya tarik yang luarbiasa karena mampu merangkum berbagai aspek seni dan strata sosial, salah satu budaya yang masih di pertahankan oleh masyarakat yogyakarta kususnya masyarakat di Desa Kulwaru Kecamatan Wates, Kabupaten kulonprogo adalah budaya besik kubur menjelang bulan ramadan.
            Disebut dengan budaya besik kubur karena kegiatan budaya ini dilakukan dengan meberishkan makam saudara yang sudah meniggal dari namanya sendiri yaitu besik yang artinya bersih dan kubur yang artinya makam atau tempat menguburkan jenazah kegiatan yang dilakukan dalam yaitu datang kemakam atau kuburan melepas alas kaki lalu membersihkan kuburan yanhg kotor karena 1 tahun tidak di besihkan ritual berdoa dan menaburkan bunga atau di dalam bahasa jawa disebut dengan kembang
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengenalkan buaya daerah yaitu besik kubur kepada masyarakat agar dapat di lestarikan dan akan terus turun temurun ke generasi muda sebagai aset bangsa, metode yang di gunaakan dalam kegiatan pembuatan arikel ini yaitu terlibat langsung dalam kegitan budaya besik kubur tersebut, hasil yang di dapat yaitu terdapat 4 prosesi budaya yang dilakukan yaitu melepas alas kaki sebelum masuk makam, melaku pemberishan makam keluarga yang telah meninggal melakukan doa untuk keluarga yang telah meniggal serta melakukan tabur bunga di atas makam
pembahasan 
kegiatan pengamatan ini dilakukan di makam yang ada di sekitar dusun serangrejo desa kulwaru kecamatan wates kabupaten kulon progo, dimana kegiatan pengamatan ini dilakukan dengan ikutserta dalam kegiatan besik kubur tersebut dengan rician kegiatan yaitu megikuti prosesi yang teriri dari : melepas alas kaki, melakukan bersih makam, melakukan prosesi berdoa serta menaburkan bunga ke makam keluarga yang sudah meningal,
1.      Sejarah besik kubur
Adanya keprihatinan masyarakat terhadap makam makam yang kotor dan tidak terawat yang menjadikan masyarakat mengembangkan atau melakukan kebiasaan membersihkan makam tersebut yang sampai sekarang dijaga dan di lestarikan oleh warga masyarakat di Desa kulwaru, kecamatan Wates kabupaten Kulonprogo
Budaya besik kubur ini merupakan kebiasaan yang dilakukan masyarakat di kulon progo tepatnya di dusun serangrejo kulwaru wates. kegiatan dari besik kubur ini yaitu membersihkan makam keluarga yang sudah meninggal, tidak hanya membersihkan makam semua anggota keluarga yang masih hidup datang ke makam, mendoakan keluarga yang sudah meninggal dan menaburkan bunga ke makam keluarganya tersebut. Kegiatan besik kubur ini dilakukan sebelum dan sesudah bulan ramadhan berlangsung dimana setiap anggota keluarga datang ke semua makam yang  di gunakan untuk menguburkan keluarganya, besik kubur ini berfungsi untuk membersihkan makam dan mendoakan keluarga yang sudah meninggal.
Kebiasaan besik kubur ini terkadang dilakukan bersama dengan warga masyarakat sekitar untuk membersihkan makam yang kotor dengan banyak rumput dan juga daun daun yang jatuh karena lama tidak di kunjungi oleh keluarga yang masih hidup, selain prosesi-prosesi di atas ada juga prosesi melepas alas kaki, seperti akan masuk masjid ini dilakukan untuk menghormati orang-orang yang telah meninggal yang ada di makam tersebut alas kaki tersebut di lepas di depan makam sebelum orang yang akan melakukan besik kubur tersebut masuk di makam.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengenalkan buaya daerah yaitu besik kubur kepada masyarakat agar dapat di lestarikan dan akan terus turun temurun ke generasi muda sebagai aset bangsa, metode yang di gunaakan dalam kegiatan pembuatan arikel ini yaitu terlibat langsung dalam kegitan budaya besik kubur tersebut, hasil yang di dapat yaitu terdapat 4 prosesi budaya yang dilakukan yaitu melepas alas kaki sebelum masuk makam, melaku pemberishan makam keluarga yang telah meninggal melakukan doa untuk keluarga yang telah meniggal serta melakukan tabur bunga di atas makam
2.      Prosesi upacara besik kubur di desa kulwaru
a.      Melepas alas kaki sebelum masuk ke makam
Melepas alaskaki ini merupakan kegiatan yang memiliki filosofi bahwa kita juga perlu menghormati orang-orang yang sudah meniggal dimana orang meninggal roh-rohnya masih ada dan perlu dihormati dan dihargai    
b.      Membersihkan makam
Prosesi membersihkan makam ini difungsikan untuk membuat makam menjadi bersih dan usaha untuk memberikan penghormatan kepada keluarga yang sudah meninggal supaya mereka tenang di dan juga menandakan bahwa keluarga masih peduli dan berusaha menghormati leluhurnya yang sudah meninggal
c.       Berdoa untuk roh leluhur
      Kegiatan ini dilakukan dengan duduk di depan nisan atau kalau di ibaratkan manusia yang masih hidup adalah duduk di atas keplanya sembari mendoakan leluhur yang sudah meninggal dengan membaca surat suratan pendek atau sesuai dengankepercayaan yang di anut seseorang yang mengikuti budaya ini.

d.      Upacara tabur bunga
Pada upccara ini keluarga yang masih hidup melakukan tabur bunga di makam
makam keluarga yang telah meninggal filosofi dari kegiatan tabur bunga tersebut yaitu supaya roh nenek moyang yang sudah meninggal dapat harum sampai di sis tuhanya
e.       Mencuci kaki setelah melakukan kegiatan besik kubur
Melakukan cuci kaki setelah melakukan kegiatan besik kubur tersebut memiliki filosofi bahwa setelah kita melakukan interaksi dengan orang yang sudah meninggal kita harus membersihkan diri kita dengan mencuci kaki dimana seseorang yang masih hidup mengiklaskan mereka yang sudah meninggal untuk pergi meenghadap tuhan karena setiap yang hidup pasti akan mati dan akan menemui tuhanya
3.      Nilai Yang Ada Dalam Budaya Besik Kubur
a.       Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi yang ada di budaya besik kubur ini adalah banyak penjual bunga 7 rupa yang daganganya dibeli oleh masyarakat desa yang dapat memberikan penghasilan untuk mereka
b.      Nilai sosial
Nilai sosial yang ada dalam kegiatan besik kubur ini adalah masyarakat yang melakukan budaya besik kubur ini akan dapat saling bertemu di makam makam yang mereka kunjungi dapat menyapa, berjabat tangan dan menyapa sehingga terjalin kekerabatan di antara masyarakat. 

Penutup

Simpulan
Upacara adat besik kubur merupakan prosesi tahunan yang dilakukan sebelum bulan ramadan datang ini difungsikan untuk mengantarkan doa kepada leluhur yang sudah meninggal agar arwah leluhur yang sudah meninggal dapat diterima dan tenang di sisi tuhan
Prosesi yang dilakukan pada upacara adat besik kubur yaitu : (1) melepas alas kaki sebelum masuk ke makam leluhur, (2) membersihkan makam yang kotor setelah selama 1 tahun tidak di jenguk keluarganya, (3) memanjatkan doa untuk keluarga atau leluhur yang sudah meninggal agar arwahnya tenang di sisi tuhan (4) prosesi tabur bunga di atas makam leluhur (5) mencuci kaki agar membersihkan diri yang masih hidup sudah merelakan leluhurnya meninggal
Uborampe yang digunakan dalam kegiatan budaya besik kubur ini yaitu hanya membawa bunga tuju rupa yang menandakan bahwa keluarga yang masih hidup memberikan doa dan juga wewangian agar leluhur yang sudah meninggal dapat tenang di sisi tuhan
Saran
Kebudayaan yang ada di daerah perlu di lestariakan dan di jalani agar dapat terus terlaksana sampai generasi muda mendatang. Perlu juga adanya dukungan atau lebel terhadap budaya yang ada agar tidak hilang termakan oleh zaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TRADISI NYADRAN DI MAKAM SEWU DIWIJIRWJO PANDAK BANTUL

Oleh : Febriana SiskaWati (2017015260) Febrianasiska123@gmail.com Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ABSTRAK Tulisan ini m...