Ruli
Hapsari (2017015036)
Abstrak
Batik merupakan hal yang tidak asing bagi
masyarakat Indonesia saat ini. Batik merupakan salah satu warisan nusantara
yang unik. Berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan rangkaian
kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa dapat diartikan
sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal
dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain.
kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi
salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia. Memang pada awalnya batik
dikerjakan hanya terbatas dalam keraton, untuk pakaian raja dan keluarga, serta
para pengikutnya. Batik yang masuk kalangan istana diklaim sebagai milik dalam
benteng, orang lain tidak boleh mempergunakannya. Adapun jenis batik menurut
pembuatannya yaitu batik tulis, batik cap, dan batik lukis. UNESCO mengukuhkan
batik menjadi milik Indonesia sebagai warisan budaya pada tanggal 2 Oktober
2009. Sehingga tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik di Indonesia.
Sejak pengukuhan ini, batik mulai berkembang pesat di seluruh Indonesia.
Keyword :Perkembangan, batik , motif
Pendahuluan
Bicara tentang Seni dan Budaya di
Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Setiap waktu terus berkembang. Seni-seni
tradisional kini tidak lagi milik mereka yang sudah berusia senja. Beberapa
anak muda sudah mulai turun tangan ikut melestarikan seni dan budaya jawa
khususnya yogyakarta. Salah satu seni yang berkembang di Yogyakarta adalah seni
membatik. Keraton yogyakarta yang terkenal akan warisan budaya motif batik ini,
seolah mengalirkan ruh seni ke seluruh penjuru Daerah Istimewa Yogyakarta.
Masing-masing daerah di Yogyakarta memiliki motif batik unggulan yang ditonjolkan, termasuk juga Kulon Progo.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perkembangan industri batik, dan
perkembangan motif batik serta mengetahui bagaimana pembuatan batik
tradisional tulis dan cap di daerah Kulon Progo. Salah satunya industri batik
yang di dirikan oleh Bapak Puryanto yang diberi nama Sinar Abadi Batik pada
tahun 2009 yang berlokasi di kasihan 1, Ngentakrejo, Lendah Kulon Progo DI
Yogyakarta. Dulunya industri batik ini hanya mempunyai beberapa motif saja
tetapi sekarang mempunyai berbagai motif batik yang bagus dan tidak monoton.
Apalagi di kabupaten Kulon Progo sendiri mempunyai batik yang khas yaitu batik
gebleg renteng, yang membuat industri batik di Kulon Progo semakin berkembang
ditambah lagi sekolah dan dinas pendidikan di kabupaten Kulon Progo diwajibkan
mengenakan batik gebleg renteng.Industri Sinar Abadi Batik di Kulon Progo memproduksi
batik gebleg renteng bervariasi dari mulai motif dan warna yang lebih menarik,
Sinar Abadi Batik mempunyai 40 pegawai sebagai pembuat batik dan sebagai
penjaga galery batik di Kulon Progo dan Bantul.Sinarabadiinimempunyai 3 galeridiantaranya 2 galeri batik di KulonProgo di
daerahwatesdanlendahserta 1 di daerahwijirejoPandakBantul.Pembuatan batik di
industri batik inidulunyahanyamembuat batik tulisnamunsekarangpembuatan batik
semakinberkembangdanlebih modern.
Pembahasan
Batik merupakan hal yang tidak asing bagi
masyarakat Indonesia saat ini. Batik merupakan salah satu warisan nusantara
yang unik. Keunikannya ditunjukkan dengan barbagai macam motif yang memiliki
makna tersendiri. Berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan
rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa dapat
diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal
dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain.
Adapula yang mengatakan bahwa kata batik berasal dari kata amba yang
berarti kain yang lebar dan kata titik. Artinya batik merupakan titik-titik
yang digambar pada media kain yang lebar sedemikian sehingga menghasilkan
pola-pola yang indah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, batik memiliki arti
kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan
malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu.
Batik sudah ada sejak jaman Majapahit dan sangat populer sampai saat ini. Tidak
ada yang dapat memastikan kapan batik tercipta. Namun, motif batik dapat
terlihat pada artefak seperti pada candi dan patung. kesenian batik adalah
kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan
keluarga raja-raja Indonesia. Memang pada awalnya batik dikerjakan hanya
terbatas dalam keraton, untuk pakaian raja dan keluarga, serta para
pengikutnya. Batik yang masuk kalangan istana diklaim sebagai milik dalam
benteng, orang lain tidak boleh mempergunakannya. Hal inilah yang menyebabkan
kekuasaan raja serta pola tata laku masyarakat dipakai sebagai landasan
penciptaan batik. Akhirnya, didapat konsepsi pengertian adanya batik klasik dan
tradisional. Penentuan tingkatan klasik adalah hak prerogatif raja.
Banyaknya
pengikut raja yang tinggal di luar keraton, menjadikan keterampilan membuat
batik meluas dan ditiru oleh masyarakat sekitar. Bahkan membatik menjadi
pekerjaan wanita untuk mengisi waktu luangnya. Akibatnya batik yang semula
hanya dipakai oleh keluarga keraton, menjadi pakaian rakyat. Pada awal keberadaannya,
motif batik terbentuk dari simbol-simbol bermakna, yang bernuansa tradisional
Jawa, Islami, Hinduisme, dan Budhisme. Dalam perkembangannya, batik diperkaya
oleh nuansa budaya lain seperti Cina dan Eropa modern.
Ada 3 jenis batik menurut teknik pembuatannya, yaitu :
a.
Batik tulis
Batik tulis dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu
canting untuk menerakan malam pada corak batik. Pembuatan batik tulis
membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap titik dalam
motif berpengaruh pada hasil akhirnya. Motif yang dihasilkan dengan cara ini
tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat
mahal. Jenis batik ini dipakai raja, pembesar keraton, dan bangsawan sebagai
simbol kemewahan.
b.
Batik cap
Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif
batik yang terbuat dari tembaga. Cap digunakan untuk menggantikan fungsi
canting sehingga dapat mempersingkat waktu pembuatan. Motif batik cap dianggap
kurang memiliki nilai seni karena semua motifnya sama persis. Harga batik cap
cukup murah karena dapat dibuat secara masal.
c.
Batik lukis
Batik
lukis dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain putih.
Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada.
Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut. Batik lukis ini
mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang eksklusif dan jumlahnya
terbatas.
Alat-alat dalam pembuatan batik
a. Bandul
berfungsi sebagai penahan kain mori yang sedang dibatik agar tidak terbang
tertiup angin atau tertarik oleh pembatik sendiri secara tidak sengaja
b. Dingklik
berfungsi sebagai tempat duduk pembatik, tempat duduk ini pendek supaya
pembatik lebih nyaman untuk membatik atau tidak capek.
c. Gawangan
adalah tempat untuk menggantungkan kain mori saat dibatik, gawangan ini terbuat
dari kayu atau bambu yang ringan supaya mudah dipindahkan.
d. Taplak
atau kain penutupi badan atau paha pembatik supaya tidak terkena tetesan malam.
e. Kemplongan
adalah meja kayu untuk meratakan kain mori yang kusut sebelum diberi pola batik
atau dibatik.
f. Canting
adalah alat yang digunakan untuk menerakan malam pada kain mori. Canting
digunakan untuk motif kecil sedangkan kuas untuk motif besar.
g. Wajan
adalah wadah untuk menampung lilin atau malam. Wajan yang biasa digunakan untuk
membatik berukuran kecil.
h. Kompor
berfungsi untuk memanaskan malam yang diletakkan di wajan supaya malam tidak
mengeras
Bahan pembuatan batik
a. Malam
adalah sejenis lilin untuk menutupi kain dari poses perwarnaan sehingga kain
yang tertutupi malam tidak terkena warna tersebut.
b. Kain
mori adalah kain yang digunakan untuk membatik.
c. Pewarna
adalah untuk mewarnai batik. Warna ini berasal dari bahan pewarna yang alami
(kunyit, mengkudu dll) dan pewarna sintetis.
Tahapan awal dalam membuat batik tulis dilakukan dengan
membuat pola motif batik. Desain dibuat dengan menggunakan pensil. Langkah
selanjutnya adalah menerakan lilin menggunakan canting mengikuti pola yang ada.
Tutup dengan lilin bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak
berwarna). Gunakan canting untuk pola kecil dan kuas untuk pola berukuran
besar. Tujuannya, supaya saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna, bagian
yang diberi lilin tidak terkena. Api kompor harus manyala dengan api kecil.
Berikutnya proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak
tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu.
Setelah dicelup, kain tersebut dijemur sampai kering. Kemudian dilanjutkan
dengan proses pencelupan warna yang kedua. Proses berikutnya, menghilangkan
lilin dari kain dengan mencelupkan kain tersebut dengan air panas di atas
tungku. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali
proses pembatikan dengan penutupan lilin untuk menahan warna pertama dan kedua.
Proses menghilangkan dan menorehkan lilin dapat dilakukan berulang kali sesuai
dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
Proses selanjutnya adalah nglorot,
kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan
lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas.
Pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkena warna lain,
karena bagian atas kain tersebut masih diselumuti lapisan tipis yang tidak
sepenuhnya luntur. Setelah selesai, kain dicuci dan dikeringkan.
Motif Batik
Ada beberapa motif batik yang di
produksi oleh industri Sinar Abadi Batik ini yaitu:
a. Motif
gebleg renteng, motif ini merupakan ikon kabupaten Kulon Progo, terdiri dari
gambar geblek berbentuk angka 8 sebagai motif utama dan dilengkapi dengan
berbagai simbol yang menunjukkan kekayaan alam di Kulon Progo. Sekilas motif
Gebleg Renteng ini terdiri dari gambar gebleg, gambar lambang binangun dan
gambar buah manggis. Motif gebleg renteng ini tersusun “renteng” atau berjejer
ini merupakan simbol makanan khas Kulon Progo, ini juga yang dijadikan alasan
mengapa bentuk geblek ini dijadikan motif utama. Diantara motif gebleg ini ada
lambang Binangun yang berarti daerah Kulon Progo akan maju dan berkembang, ada
juga lambang manggis sebagai lambang kekayaan flora khas Kulon Progo. Motif
gebleg renteng juga tersusun dengan pola naik turun, ini menunjukkan bahwa
kenampakan alam Kulon Progo sangat beragam yang terdiri dari dataran rendah,
pegunungan hingga pantai yang landai.
b. Motif
Cendol, motif ini berawal dari ide bupati Kulon Progo membuat lomba untuk
mendesain pola motif terbaru untuk dijadikan motif khas desa Ngentakrejo. Lalu
muncullah motif cendol, motif ini berbentuk seperti cendol dinamakan cendol
karena motif terebut termotivasi dari beberapa penjual dawet yang ada di Desa
Ngentakrejo.
Penutup
Batik merupakan salah satu kekayaan
warisan budaya bangsa Indonesia
yang unik, keunikan ini ditunjukan dengan
berbagai macam motif yang memiliki makna tersendiri, ada batik gebleg renteng dan
batik cendol. Kesenian batik adalah
kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan
keluarga raja-raja Indonesia.
Batik merupakan titik-titik yang digambar pada media kain
yang lebar sedemikian sehingga menghasilkan pola-pola yang indah. Batik mempunyai 3 cara dalam pembuatanya yaitu batik
tulis, batik cap dan batik lukis. Batik dibuat dengan cara menerakan
lilin/malam di kain mori dan diwarai.
Sumber
Vita Fatimah Industri Sinar Abadi Batik
Krismawati Nia Ulfia.
2015. Sejarah Perkembangan Batik Modern Desa Sidomukti. Jurnal Agastya. Vol 7
(2) : 43.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar