Sabtu, 25 Mei 2019

Batik Gebleg Renteng dan Batik Cendol khas Kulon Progo



Ruli Hapsari (2017015036)

Abstrak

 Batik merupakan hal yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia saat ini. Batik merupakan salah satu warisan nusantara yang unik. Berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain. kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia. Memang pada awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton, untuk pakaian raja dan keluarga, serta para pengikutnya. Batik yang masuk kalangan istana diklaim sebagai milik dalam benteng, orang lain tidak boleh mempergunakannya. Adapun jenis batik menurut pembuatannya yaitu batik tulis, batik cap, dan batik lukis. UNESCO mengukuhkan batik menjadi milik Indonesia sebagai warisan budaya pada tanggal 2 Oktober 2009. Sehingga tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik di Indonesia. Sejak pengukuhan ini, batik mulai berkembang pesat di seluruh Indonesia.
Keyword :Perkembangan, batik , motif


Pendahuluan
Bicara tentang Seni dan Budaya di Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Setiap waktu terus berkembang. Seni-seni tradisional kini tidak lagi milik mereka yang sudah berusia senja. Beberapa anak muda sudah mulai turun tangan ikut melestarikan seni dan budaya jawa khususnya yogyakarta. Salah satu seni yang berkembang di Yogyakarta adalah seni membatik. Keraton yogyakarta yang terkenal akan warisan budaya motif batik ini, seolah mengalirkan ruh seni ke seluruh penjuru Daerah Istimewa Yogyakarta. Masing-masing daerah di Yogyakarta memiliki motif batik unggulan  yang ditonjolkan, termasuk juga Kulon Progo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan industri batik, dan  perkembangan motif batik serta mengetahui bagaimana pembuatan batik tradisional tulis dan cap di daerah Kulon Progo. Salah satunya industri batik yang di dirikan oleh Bapak Puryanto yang diberi nama Sinar Abadi Batik pada tahun 2009 yang berlokasi di kasihan 1, Ngentakrejo, Lendah Kulon Progo DI Yogyakarta. Dulunya industri batik ini hanya mempunyai beberapa motif saja tetapi sekarang mempunyai berbagai motif batik yang bagus dan tidak monoton. Apalagi di kabupaten Kulon Progo sendiri mempunyai batik yang khas yaitu batik gebleg renteng, yang membuat industri batik di Kulon Progo semakin berkembang ditambah lagi sekolah dan dinas pendidikan di kabupaten Kulon Progo diwajibkan mengenakan batik gebleg renteng.Industri Sinar Abadi Batik di Kulon Progo memproduksi batik gebleg renteng bervariasi dari mulai motif dan warna yang lebih menarik, Sinar Abadi Batik mempunyai 40 pegawai sebagai pembuat batik dan sebagai penjaga galery batik di Kulon Progo dan Bantul.Sinarabadiinimempunyai 3 galeridiantaranya  2 galeri batik di KulonProgo di daerahwatesdanlendahserta 1 di daerahwijirejoPandakBantul.Pembuatan batik di industri batik inidulunyahanyamembuat batik tulisnamunsekarangpembuatan batik semakinberkembangdanlebih modern.

Pembahasan                                                                                                                        Batik merupakan hal yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia saat ini. Batik merupakan salah satu warisan nusantara yang unik. Keunikannya ditunjukkan dengan barbagai macam motif yang memiliki makna tersendiri. Berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain. Adapula yang mengatakan bahwa kata batik berasal dari kata amba yang berarti kain yang lebar dan kata titik. Artinya batik merupakan titik-titik yang digambar pada media kain yang lebar sedemikian sehingga menghasilkan pola-pola yang indah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, batik memiliki arti kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Batik sudah ada sejak jaman Majapahit dan sangat populer sampai saat ini. Tidak ada yang dapat memastikan kapan batik tercipta. Namun, motif batik dapat terlihat pada artefak seperti pada candi dan patung. kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia. Memang pada awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton, untuk pakaian raja dan keluarga, serta para pengikutnya. Batik yang masuk kalangan istana diklaim sebagai milik dalam benteng, orang lain tidak boleh mempergunakannya. Hal inilah yang menyebabkan kekuasaan raja serta pola tata laku masyarakat dipakai sebagai landasan penciptaan batik. Akhirnya, didapat konsepsi pengertian adanya batik klasik dan tradisional. Penentuan tingkatan klasik adalah hak prerogatif raja.
Banyaknya pengikut raja yang tinggal di luar keraton, menjadikan keterampilan membuat batik meluas dan ditiru oleh masyarakat sekitar. Bahkan membatik menjadi pekerjaan wanita untuk mengisi waktu luangnya. Akibatnya batik yang semula hanya dipakai oleh keluarga keraton, menjadi pakaian rakyat. Pada awal keberadaannya, motif batik terbentuk dari simbol-simbol bermakna, yang bernuansa tradisional Jawa, Islami, Hinduisme, dan Budhisme. Dalam perkembangannya, batik diperkaya oleh nuansa budaya lain seperti Cina dan Eropa modern.


  Ada 3 jenis batik menurut teknik pembuatannya, yaitu :
a.       Batik tulis
Batik tulis dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik. Pembuatan batik tulis membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap titik dalam motif berpengaruh pada hasil akhirnya. Motif yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat mahal. Jenis batik ini dipakai raja, pembesar keraton, dan bangsawan sebagai simbol kemewahan.


b.      Batik cap
Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Cap digunakan untuk menggantikan fungsi canting sehingga dapat mempersingkat waktu pembuatan. Motif batik cap dianggap kurang memiliki nilai seni karena semua motifnya sama persis. Harga batik cap cukup murah karena dapat dibuat secara masal.
c.       Batik lukis
Batik lukis dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain putih. Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada. Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut. Batik lukis ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang eksklusif dan jumlahnya terbatas.
Alat-alat dalam pembuatan batik
a.       Bandul berfungsi sebagai penahan kain mori yang sedang dibatik agar tidak terbang tertiup angin atau tertarik oleh pembatik sendiri secara tidak sengaja
b.      Dingklik berfungsi sebagai tempat duduk pembatik, tempat duduk ini pendek supaya pembatik lebih nyaman untuk membatik atau tidak capek.
c.       Gawangan adalah tempat untuk menggantungkan kain mori saat dibatik, gawangan ini terbuat dari kayu atau bambu yang ringan supaya mudah dipindahkan.
d.      Taplak atau kain penutupi badan atau paha pembatik supaya tidak terkena tetesan malam.
e.       Kemplongan adalah meja kayu untuk meratakan kain mori yang kusut sebelum diberi pola batik atau dibatik.
f.       Canting adalah alat yang digunakan untuk menerakan malam pada kain mori. Canting digunakan untuk motif kecil sedangkan kuas untuk motif besar.
g.      Wajan adalah wadah untuk menampung lilin atau malam. Wajan yang biasa digunakan untuk membatik berukuran kecil.
h.      Kompor berfungsi untuk memanaskan malam yang diletakkan di wajan supaya malam tidak mengeras
Bahan  pembuatan batik
a.       Malam adalah sejenis lilin untuk menutupi kain dari poses perwarnaan sehingga kain yang tertutupi malam tidak terkena warna tersebut.
b.      Kain mori adalah kain yang digunakan untuk membatik.
c.       Pewarna adalah untuk mewarnai batik. Warna ini berasal dari bahan pewarna yang alami (kunyit, mengkudu dll) dan pewarna sintetis.
Tahapan awal dalam membuat batik tulis dilakukan dengan membuat pola motif batik. Desain dibuat dengan menggunakan pensil. Langkah selanjutnya adalah menerakan lilin menggunakan canting mengikuti pola yang ada. Tutup dengan lilin bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Gunakan canting untuk pola kecil dan kuas untuk pola berukuran besar. Tujuannya, supaya saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna, bagian yang diberi lilin tidak terkena. Api kompor harus manyala dengan api kecil.
Berikutnya proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. Setelah dicelup, kain tersebut dijemur sampai kering. Kemudian dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua. Proses berikutnya, menghilangkan lilin dari kain dengan mencelupkan kain tersebut dengan air panas di atas tungku. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin untuk menahan warna pertama dan kedua. Proses menghilangkan dan menorehkan lilin dapat dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
Proses selanjutnya adalah nglorot, kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkena warna lain, karena bagian atas kain tersebut masih diselumuti lapisan tipis yang tidak sepenuhnya luntur. Setelah selesai, kain dicuci dan dikeringkan.
Motif Batik
Ada beberapa motif batik yang di produksi oleh industri Sinar Abadi Batik ini yaitu:
a.       Motif gebleg renteng, motif ini merupakan ikon kabupaten Kulon Progo, terdiri dari gambar geblek berbentuk angka 8 sebagai motif utama dan dilengkapi dengan berbagai simbol yang menunjukkan kekayaan alam di Kulon Progo. Sekilas motif Gebleg Renteng ini terdiri dari gambar gebleg, gambar lambang binangun dan gambar buah manggis. Motif gebleg renteng ini tersusun “renteng” atau berjejer ini merupakan simbol makanan khas Kulon Progo, ini juga yang dijadikan alasan mengapa bentuk geblek ini dijadikan motif utama. Diantara motif gebleg ini ada lambang Binangun yang berarti daerah Kulon Progo akan maju dan berkembang, ada juga lambang manggis sebagai lambang kekayaan flora khas Kulon Progo. Motif gebleg renteng juga tersusun dengan pola naik turun, ini menunjukkan bahwa kenampakan alam Kulon Progo sangat beragam yang terdiri dari dataran rendah, pegunungan hingga pantai yang landai.
b.      Motif Cendol, motif ini berawal dari ide bupati Kulon Progo membuat lomba untuk mendesain pola motif terbaru untuk dijadikan motif khas desa Ngentakrejo. Lalu muncullah motif cendol, motif ini berbentuk seperti cendol dinamakan cendol karena motif terebut termotivasi dari beberapa penjual dawet yang ada di Desa Ngentakrejo.

Penutup
Batik merupakan salah satu kekayaan warisan budaya bangsa Indonesia yang unik,  keunikan ini ditunjukan dengan berbagai macam motif yang memiliki makna tersendiri, ada batik gebleg renteng dan batik cendol. Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia. Batik merupakan titik-titik yang digambar pada media kain yang lebar sedemikian sehingga menghasilkan pola-pola yang indah. Batik mempunyai 3 cara dalam pembuatanya yaitu batik tulis, batik cap dan batik lukis. Batik dibuat dengan cara menerakan lilin/malam di kain mori dan diwarai.


Sumber
     Vita Fatimah  Industri Sinar Abadi Batik
Krismawati Nia Ulfia. 2015. Sejarah Perkembangan Batik Modern Desa Sidomukti. Jurnal Agastya. Vol 7 (2) : 43.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TRADISI NYADRAN DI MAKAM SEWU DIWIJIRWJO PANDAK BANTUL

Oleh : Febriana SiskaWati (2017015260) Febrianasiska123@gmail.com Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ABSTRAK Tulisan ini m...